Market EXPANSION

GMV vs Competition Level

Dalam dunia e-commerce, memahami peluang pasar dan tingkat persaingan adalah kunci untuk mengembangkan bisnis dengan strategi yang tepat. Salah satu cara terbaik untuk mengukur persaingan dalam suatu kategori adalah dengan HHI Index (Herfindahl-Hirschman Index), yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah pasar masih terbuka untuk pemain baru atau sudah terlalu kompetitif.

🎯 Apa Itu HHI Index?

HHI (Herfindahl-Hirschman Index) adalah metrik untuk mengukur tingkat persaingan dalam suatu industri atau kategori. Semakin tinggi nilainya, semakin sedikit jumlah pemain dominan dalam pasar tersebut.

 

HHI Index Makna & Tingkat Persaingan Strategi Masuk
< 1.500 (Persaingan Tinggi) Pasar sangat kompetitif. Banyak pemain, tidak ada yang mendominasi. Masuk dengan strategi harga agresif, diferensiasi produk, dan marketing yang kuat.
1.500 – 2.000 (Persaingan Sedang) Pasar cukup terkonsolidasi, tetapi masih ada ruang untuk kompetisi. Gunakan branding kuat, fokus pada niche tertentu agar bisa menarik customer tanpa perang harga.
> 2.000 (Pasar Terkonsolidasi/Dominasi Tinggi) Pasar dikuasai oleh sedikit pemain besar. Susah bagi pemain baru masuk tanpa modal besar atau inovasi besar. Masuk hanya jika punya diferensiasi sangat kuat atau strategi premium yang bisa menarik segmen pelanggan spesifik.

⭐ Apa Fungsinya?

  1. Menemukan kategori dengan peluang pasar yang besar tetapi belum dimanfaatkan.
  2. Mengetahui tingkat persaingan di dalam kategori tertentu berdasarkan HHI Index.
  3. Menentukan strategi masuk pasar yang paling efektif berdasarkan kondisi kompetisi.

🔎 Cara Membaca Data?

  1. Lihat posisi titik di grafik:
    • Sumbu X = GMV Market → apakah pasarnya besar atau kecil?
    • Sumbu Y = HHI Index → apakah pasarnya kompetitif atau didominasi oleh sedikit pemain?
  2. Periksa zona warna pada grafik:
    • ✅ Zona Hijau (GMV toko kecil, pasar besar) → Peluang besar yang belum dimanfaatkan.
    • 🔵 Zona Biru (GMV besar, pasar besar) → Kategori kompetitif, butuh strategi branding kuat.
    • 🟡 Zona Kuning (GMV besar, pasar kecil) → Dominasi niche, pertahankan loyalitas pelanggan.
    • 🔴 Zona Merah (GMV kecil, pasar kecil) → Permintaan rendah/persaingan ketat, evaluasi lanjut atau pivot ke kategori lain.
  3. Cek tabel kategori:
    • Bandingkan GMV toko vs. GMV pasar → apakah ada potensi pertumbuhan?
    • Perhatikan segmen harga → apakah kategori ini sesuai dengan positioning toko Anda?
    • Gunakan HHI Index sebagai indikator apakah harus masuk agresif atau hati-hati.

📊 Contoh Cara Implementasi Tools

Contoh 1: Sepatu Wanita – Peluang Besar, Masih Bisa Digarap (HHI Medium-Low, GMV Sangat Besar)

  • GMV Market Rp27.04B, HHI Index 186.6 (artinya pasar besar, tapi masih cukup terbuka untuk masuk).
  • Kategori ini belum dimiliki toko client, tapi ada peluang besar jika masuk dengan strategi harga dan diferensiasi.
  • Action:
    1. Riset tren sepatu wanita di Shopee & Tokopedia (bahan, desain, harga).
    2. Mulai masuk ke pasar dengan varian produk yang unik (ex: sepatu premium atau sepatu casual affordable).
    3. Buat strategi bundling atau promosi early-adopter untuk menarik pelanggan pertama
  •  

Contoh 2: Set Baju Muslim – Market Besar, Tapi Persaingan Ketat (HHI Low, GMV Besar)

  • GMV Market Rp18.17B, HHI Index 98.8 → kategori ini sangat kompetitif, banyak pemain besar.
  • Jika masuk ke kategori ini, harus siap perang harga & branding yang kuat.
  • Action:
    1. Jika ingin masuk, harus punya unique selling point (desain unik, bahan eksklusif, atau fitur tambahan).
    2. Gunakan strategi influencer & user-generated content (UGC) untuk membangun trust dengan customer.
    3. Hindari perang harga langsung, lebih baik positioning premium atau value-for-money.

Contoh 3: Hijab Segi Empat (HHI 68.2, GMV 17.08B)

  • Persaingan sangat tinggi karena tidak ada pemain dominan, banyak seller berbagi pangsa pasar.
  • Strategi masuk:
    1. Gunakan branding & komunitas pelanggan untuk membangun loyalitas.
    2. Perkuat storytelling produk agar lebih menonjol dibanding pesaing.
    3. Jangan hanya bersaing harga, tapi juga kualitas, layanan pelanggan, dan diferensiasi.